Kunjungan Guru Besar Tafsir dan Ilmu Al-Quran Universitas Al-Azhar Kairo Mesir di Pondok Pesantren Abu Manshur 1 Weru Cirebon

As-Syaikh Prof. Dr. Muhammad Salim Abu Ashi Al Azhari Al Hanafi (Guru Besar Tafsir dan Ilmu Al-Quran Universitas Al-Azhar Kairo Mesir) yang juga mantan Direktur Pasca Sarjana Universitas Al-Azhar Kairo Mesir mengunjungi Pondok Pesantren Abu Manshur 1 Weru Cirebon. Kunjungan ini dalam rangka Rihlah ilmiah sesi ke-2 Syekh Muhammad Salim ke Bumi Nusantara.

Syekh Prof. Dr. Muhammad Salim Abu Ashi disambut oleh Pengasuh Pondok Pesantren Abu Manshur KH. Moh. Alimudin, Lc., M.Pd. dan Ibu Nyai Maslikhatussholikhah, M.Pd, juga Ketua Yayasan PP Abu Manshur KH. Madkosim, M.M., M.B.A, para santri dan orangtua / wali santri yang hadir untuk mengikuti kegiatan istighotsah dan Muhadhoroh Ammah bersama Maulana Syekh Muhammad Salim Abu Ashi.

Dalam Kunjungan Syekh Prof. Muhammad Salim ini PP Abu Manshur mengadakan kegiatan istighosah bersama orangtua/wali santri PP Abu Manshur 1 yang juga sekaligus menjadi hari penjengukan untuk para santri baru yang sudah 40 hari menjalankan tirakat awal masuk santri baru di PP Abu Manshur yaitu tidak dijenguk dan dihubungi selama 40 hari pertama mondok.

Acara Istighosah diawali dengan pembacaan sholawat oleh tim hadroh Ahbabul Musthofa PP Abu Manshur 1. Selanjutnya pembacaan ayat suci Al Quran oleh M. Maulana Faqih (santri PP Abu Manshur yang beberapa kali menjadi wakil Kabupaten Cirebon dalam lomba MHQ tingkat Provinsi Jawa Barat). Selanjutnya yaitu sambutan dari Ketua Yayasan yang disampaikan oleh KH. Madkosim, M.M., M.B.A. Setelah itu acara dilanjutkan dengan pembacaan Hizib Fathi As-Shiddiqi dan doa istighotsah yang dipimpin oleh Pengasuh Ponpes KH. Moh. Alimudin, Lc., M.Pd.

Dalam muhadhorohnya, As-Syaikh Prof. Dr. Muhammad Salim Abu Ashi Al Azhari Al Hanafi menyampaikan beberapa hal:
  1. Ucapan terimakasih kepada keluarga besar Pondok Pesantren Abu Manshur yang telah menyambut Kunjungan Beliau ke PP Abu Manshur.
  2. Doa untuk Pondok Pesantren Abu Manshur agar menjadi Pondok yang selalu tambah maju.
  3. Amal perbuatan manusia atau Ibadah memiliki dua hal, yang pertama yaitu yang terlihat dan yang kedua adalah yang tidak terlihat yaitu esensi dari sesuatu yang tampak. Adapun esensi dari amal perbuatan atau ibadah manusia adalah keikhlasan.
  4. Ruh dari amal kita adalah ikhlas. Jadikanlah amal perbuatan kita semata-mata karena Allah SWT, tidak karena ingin pandangan atau pujian dari manusia atau takut celaan manusia.
  5. Disabdakan oleh Baginda Nabi bahwa Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memberikan pemahaman ilmu-ilmu agama untuknya. Maka bagi para santri semua yang sudah datang jauh-jauh untuk menimba ilmu agama di Pondok Pesantren Abu Manshur agar betul-betul fokus dalam belajarnya.
  6. Tugas utama para santri saat ini adalah belajar. Mencari ilmu adalah ibadah dan dzikir yang paling tinggi derajatnya.
  7. Para santri hendaknya rajin dan fokus belajarnya karena pada saatnya nanti, para santri harus menyampaikan kepada masyarakat ilmu-ilmu yang sudah diperoleh selama di Pondok Pesantren. Juga harus mengajarkan ilmu-ilmu yang sudah ia dapatkan di Pondok Pesantren. Bertugas menyelamatkan manusia dari kesesatan menuju jalan kebenaran, dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.
  8. Jadilah wahai para santri pendakwah di masyarakat kalian nanti, untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang fikih, akhlak, halal dan haram serta jalan menuju kepada Allah SWT. Kalian semua adalah orang-orang yang dipilih Allah untuk menyampaikan tentang agama Islam ini.
  9. Orangtua/Wali Santri adalah orang-orang yang akan diberikan pahala yang besar oleh Allah SWT karena telah memberikan jalan kepada putra/putrinya untuk dapat mencari ilmu. Seseorang itu tidaklah dilahirkan dalam keadaan langsung menjadi orang alim (pintar/memiliki ilmu), melainkan ilmu itu bisa didapat apabila seseorang mau belajar atau mencari ilmu.
  10. Untuk menjadi orang yang berilmu maka wajib memiliki guru, wajib datang ke tempat untuk mencari ilmu. Janganlah mengambil ilmu langsung dari kitab-kitab (tanpa Guru) melainkan belajarlah kepada Guru yang sanadnya sambung sampai kepada Rosulullah SWT sehingga tidak salah dalam memahami ilmu-ilmu agama Islam ini. Dan janganlah mengambil Al-Quran langsung dari Mushaf (tanpa Guru) tapi ambillah Al-Quran dari Guru yang bersambung sanadnya kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
  11. Kelompok-kelompok ekstrimis, juga para teroris adalah orang-orang yang salah dalam memahami agama ini dikarenakan mengambil ilmu tidak melalui guru-guru yang tersambung sanadnya kepada Rosulullah SAW. Agama Islam itu adalah agama Rahmat, agama kasih sayang, agama yang penuh perdamaian. Bukan Terorisme, peperangan dan kekerasan.
  12. Kata ilmu dalam Al-Quran disebut secara mutlak, yang artinya adalah mencari ilmu itu tidak ada dikotomi antara ilmu agama maupun ilmu umum. Maka setiap ilmu yang digunakan untuk kemanfaatan manusia, itu termasuk ilmu dalam agama ini. Allah akan memberikan pahala kepada siapa saja yang mempelajari ilmu-ilmu itu jika diniati dengan niat yang betul.
  13. Pondok Pesantren di Indonesia merupakan lembaga pendidikan yang luar biasa, karena mengkomparasikan antara ilmu syariat dan juga ilmu umum. Semua ilmu dianjurkan untuk dipelajari. Meskipun ilmu yang paling utama untuk dipelajari adalah belajar Al-Quran. Kita dianjurkan untuk belajar Al-Quran baik itu bacaannya, pemahamannya dan pengamalannya.
  14. Janganlah meninggalkan Al-Quran, baik itu bacaannya, pemahamannya dan pengamalannya. Tapi bacalah Quran, pahami lalu diamalkan. Allah akan memberikan kepada kita derajat yan tinggi kelak nanti di Surga bagi orang-orang yang ahli Al-Qur’an.
  15. Rumah yang dibacakan Al-Quran akan memancarkan cahaya yang terlihat dari para penghuni langi (malaikat). Orang yang ahli Al-Quran akan memberikan syafaat kepada 70 keluarganya kelak di akhirat dan dari keluarganya itu tentu yang terdepan diberikan keselamatan adalah kedua orangtua dari anak yang ahli Al-Quran.
 
 
 



Share: