Kegiatan Peningkatan Kapasitas Manajemen SDM Pengurus Ponpes di Wilayah Cirebon dan sekitarnya

Pengurus Ponpes Abu Manshur mengikuti Kegiatan Peningkatan Kapasitas Manajemen SDM Pengurus Ponpes di Wilayah Cirebon dan sekitarnya yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Acara berlangsung dari tanggal 6 - 8 Desember 2020 di Hotel Luxton kota Cirebon.

     

     



Share:

Prestasi Alumni Ponpes Abu Manshur

Selamat untuk M. Nandito Al-Hafidz (alumni Ponpes Abu Manshur) atas prestasinya meraih Rangking 1 di Markaz Ushuluddin Cairo Mesir.
Sebelumnya, pada ujian kenaikan tingkat 3 Universitas Al-Azhar Cairo Mesir, M. Nandito mendapatkan nilai Jayyid Jiddan (sangat baik), nilai yang sulit diperoleh di Universitas Al-Azhar Mesir.
Selamat dan sukses untuk Dito.

     


Share:

Wakaf Al-Qur'an dari Ibu Hj. Shofi (Bidan desa Weru lor)

Terimakasih Ibu Hj. Shofi (Bidan desa Weru lor) yang telah mewakafkan Al-Quran untuk Ponpes Abu Manshur. Semoga pahalanya selalu mengalir selama Al-Quran tersebut dibaca & dihafal oleh santri-santri tahfidz Ponpes Abu Manshur. Aamiin.

     




Share:

Berita Duka

إنا لله وإنا إلیه راجعون

Segenap Keluarga Besar Ponpes Abu Manshur turut berduka cita mendalam atas wafatnya Maulana Al-Habib Thohir bin Abdullah Al-Kaff.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ (وَعَذَابِ النَّارِ)



Share:

Lomba MHQ Hafalan Al-Quran Antar Mahasiswa Al-Azhar

Alhamdulillah Nur Muhammad Fauji yg merupakan alumni Ponpes Abu Manshur asal Gebang, Cirebon kembali meraih prestasi dalam Lomba Hafalan Al-Quran.
Pada lomba MHQ kali ini ia meraih juara 4 lomba Hafalan Al-Quran antar mahasiswa Al-Azhar dari berbagai Negara baik Arab maupun non Arab.
Lomba ini diselenggarakan resmi oleh Universitas Al-Azhar Mesir dibawah naungan Grand Syeikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Thoyyib. Ada 16 cabang lomba yg diadakan dalam musabaqoh Kubro ke-1 ini.
Musabaqoh Kubro ini diikuti oleh para Mahasiswa dari berbagai negara di dunia, seperti Malaysia, Thailand, India, Pakistan, Somalia, Maroko, Nigeria, Tunisia, Sudan,Senegal, Uzbekistan dan negara-negara lain tak terkecuali Indonesia tercinta.
Selamat untuk ananda Nur Muhammad Fauji Al-Hafidz

 


 

 






Share:

Perjalanan Menuntut Ilmu

Perjalanan menuntut ilmu adalah proses panjang yg harus dilalui dengan tekun dan sabar, serta sesuai sistematika dan metodologi (manhaj).
Jika seseorang menyalahi manhaj dengan memangkas waktu belajar dan buru-buru muncul ke permukaan sebelum ilmunya matang, sangat riskan ia menjadi sesat dan menyesatkan.
Bahkan beliau juga menegaskan, kecambah ilmu yang belum tumbuh sempurna lebih berbahaya daripada orang-orang awam yang sama sekali tidak tahu:
نصف العلم أخطر من الجهل.
Sebelumnya juga dikatakan:
من استعجل الشيء قبل أوانه عوقب بحرمانه
"Barang siapa menyegerakan sesuatu sebelum tiba saatnya, maka sesuatu itu sama sekali tak akan berarti"
– Maulana Syeikh Dr. dr. Yusri Rusyd Jabr Alhasani –



Share:

Pengabulan Do'a

Dalam khutbah Jumat, Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani di masjid Al Ashraf Kairo, Mesir menyampaikan bahwa ijabah yang tak kunjung datang atas permohonan doa yang dipanjatkan secara berulang-ulang jangan membuat kita putus harapan. Karena Allah SWT mungkin menangguhkan pengabulan doa tersebut untuk kebaikan kita di akhirat kelak dengan menjadikan ungkapan doa-doa yang kita panjatkan di dunia sebagai ganjaran pahala.

Sebagian ahli surga akan mendapati catatan ganjaran/pahala atas amaliah yang tidak pernah mereka lakukan di dunia, lalu diberitahukan bahwa itu semua (ganjaran pahala) adalah doa-doa mu yang belum terkabulkan semasa di dunia dan Allah SWT menanguhkannya untuk kebaikan di kehidupan akhirat dan untuk menambah derajatnya di surga.

Oleh karena itu janganlah kita seakan-akan memaksa kepada Allah SWT untuk mengabulkan permintaan yang kita ungkapkan dalam sebuah doa dengan mengatakan “Ya Allah kabulkan lah sekarang juga” sebab yang demikian itu merupakan cerminan sikap berparasangka buruk kepada Allah SWT Yang Maha menentukan pilihan atas sesuatu dan pada waktu yang tepat untuk kita.

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ

“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka.” [QS:Al Qasas/28 ayat 68]

Berdoa lah kepada Allah SWT secara terus menerus dan serahkanlah urusan yang telah engkau pinta tersebut kepada-Nya , niscaya Dia akan menampakan apa yang telah engkau mohonkan sesuai dengan takaran qadar-Nya untukmu dan hendaklah engkau rela menerima ketentuan pemberian-Nya tersebut, yakinlah bahwa Allah SWT telah mengabulkan permintaanmu akan tetapi engkau tidak menyadarinya.

Banyak sekali orang miskin yang meminta limpahan harta yang banyak kepada Allah SWT, namun kenyataannya dia hidup dalam kemiskinan sampai akhir hayatnya tanpa menyadari bahwa dia termasuk orang-orang yang kehidupannya hanya akan maslahat dalam kesederhanaan sebab jika ia dikaruniai harta yang banyak, justu kemaslahatan hidupnya akan menjadi rusak.

Kekayaan yang melimpah seringkali menjadikan kebanyakan orang-orang kaya tidak maslahat dalam kehidupan mereka, limpahan harta terkadang membuat mereka lupa beribadah dan kadang pula menjadi target sasaran orang-orang jahat.

Ketahuilah bahwa kekayaan tidak diukur oleh banyaknya harta benda saja, namun kekayaan yang hakiki adalah makrifat kepada Allah SWT dan bersandar kepada-Nya, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika gunung akan dijadikan emas untuknya dan beliau SAW menolak.

Coba renungkan bila saja kita adalah orang yang mendapat tawaran tersebut tentu (dengan polos dan tanpa ilmu) kita akan segera menerimanya dengan dalih gunung emas tersebut akan kita infak kan di jalan Allah SWT, akan tetapi Rasulullah SAW menolak tawaran tersebut karena kekayaannya hanya dengan Allah SWT sehingga beliau SAW benar-benar menjadi sosok teladan bagi orang kaya dan orang miskin pada saat yang bersamaan.

Mengenai adab/etika dalam berdoa, sahabat Abdullah bin Umar RA sering menyatakan:

اِنِّي لاَ اَحْمِلُ هَمَّ الاِجَابَةِ وَلَكِنْ اَحْمِلُ هَمَّ الدُّعَاءِ

“Sungguh aku tidak mementingkan tentang (kapan) diijabahnya suatu doa, justru yang terpenting bagiku adalah bagaimana aku dapat memanjatkan doa dengan sesuai”

Jelas bahwa ijabah bagi suatu permohonan hamba sudah merupakan jaminan Allah SWT, oleh karena itu yang terpenting dan mesti diperhatikan adalah bagaimana seharusnya engkau mengungkapkan permohonan yang pantas bagi dirimu. Karena seseorang seringkali meomohon kepada Allah SWT akan suatu perkara yang dapat memadharatkannya. Mengenai hal ini, Allah SWT Berfirman:

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.[QS:Al Baqarah/2 ayat 216]

Memperhatikan pilihan kalimat dalam memanjatkan doa/ permohonan kepada Allah SWT menjadi pertimbangan penting bagi oramg-orang saleh, sehingga apabila berdoa, mereka terbiasa berdoa dengan redaksi doa-doa yang termaktub dalam Al Quran karena dalam ungkapannya sudah pasti halus dan memohon keselamatan dan kesejahteraan secara umum, bahkan Nabi SAW mewasiatkan kepada kita untuk senantiasa membaca doa :

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.[QS:Al Baqarah/2 ayat 201]

Doa tersebut mengandung permohonan yang mencakup setiap kebaikan secara luas, jangan lewatkan untuk membacanya dalam setiap rangkaian doa, karena di dalamnya terkandung permohonan solusi yang besar dengan penuh hikmah, ilmu dan sikap penyerahan diri kepada Allah SWT.

Adakalanya seseorang berdoa dengan kalimat doa tertentu dan dengan melakukan cara-cara tertentu agar permohonannya cepat terkabul, namun ketika doanya tersebut tak kunjung terkabul, lantas ia berprasangka buruk kepada Allah SWT, berhenti melakukan kebiasaan berdoanya dan terputuslah dari karunia Allah SWT, yang demikian itu adalah afaat ad-du’a (penggugur/penghalang) sebuah doa yang harus dihindari oleh seorang muslim.

Diantara adab berdoa adalah menghindari makanan yang haram, makanlah dari yang halal niscaya doamu akan mustajab, jangan pernah membayangkan bahwa orang yang tubuhnya dipenuhi barang yang haram akan mendapatkan pengabulan doa . Rasulullah SAW bersabda:

(إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبَاً)

“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik-baik.”[HR:Muslim]

Berdasarkan hal itu, kita dituntut mengetahui hukum muamalah agama agar mengerti hal-hal yang dihalalkan dan dapat terhindar dari sesuatu yang diharamkan.

Jika tidak, maka bisa jadi engkau mengambil dan mengkonsumsi sesuatu yang haram dan berdoa (dalam keadaan hidup yang bergelimang dosa/barang haram) lalu mengeluh seraya berkata ”Allah tidak mengabulkan doaku”.

Padahal makanan dan pakaian yang halal merupakan salah satu syarat mustajabnya doa, Nabi SAW bersabda :

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاء،ِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ ،وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وملبسه حرام وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لذلك

“Lalu Beliau SAW mengisahkan ada seorang laki-laki (yang keadaannya) dalam sebuah perjalanan yang jauh, kusut dan berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit: “Wahai Rabb, wahai Rabb,” sedangkan makanannya haram, minumannnya haram, pakaiannya haram dan dia dikenyangkan dengan yang haram, bagaimana bisa doanya dikabulkan?” [HR. Muslim]

Allah SWT hanya mencintai seorang hamba yang senantiasa muraqabah (merasa diawasi Allah SWT) dalam setiap gerak geriknya , baik ketika makan, minum, berbicara maupun ketika terdiam, ia tetap memperhatikan hukum dan aturan-aturan Allah SWT.
Bagi orang yang demikian, rahmat Allah SWT sungguh sangatlah dekat. Firman-Nya:

إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ

“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang muhsin (merasa diawasi oleh Allah swt)”.[QS:Al A’raf/7 ayat 56]

Dan ijabah/diterimanya sebuah doa merupakan bagian dari rahmat Allah SWT yang sangat luas.

— Al Ustadz Deden Sajidin,Lc —



Share:

Berita Duka

إنا لله وإنا إلیه راجعون

Segenap Keluarga Besar Ponpes Abu Manshur turut berduka cita mendalam atas wafatnya Guru kita KH. Mukhlas Hasyim, MA Ponpes Alhikmah 2 Benda Sirampog Brebes. 

اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
واجعل الجنة مثواه



Share:

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H bersama As-Syaikh Dr. Ammar Azmi Al-Jailani Al-Hasani. Dalam acara ini sekaligus pembagian hadiah kepada para pemenang lomba dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H.



 

Share:

Pengajian Ba'da Subuh Rabu, 4 November 2020 bersama As-Syekh Dr. Ammar Al-Jailani Al-Hasani

Pengajian ba'da Subuh hari ini, Rabu 4 November 2020 bersama As-Syekh Dr. Ammar Al-Jailani Al-Hasani tentang Muqoddimah Fikih: Fiqhul Qulub & Fiqhul Jawarih.








 

Share:

Kajian Ilmu Ba'da Subuh Selasa, 3 November 2020 bersama As-Syaikh Dr. Ammar Azmi Al-Jailani Al-Hasani



Diantara pelajaran yang disampaikan oleh As-Syaikh Dr. Ammar Azmi Al-Jailani Al-Hasani pada Kajian ilmu ba'da subuh hari Selasa, 3 November 2020 di Musholla Ponpes Abu Manshur.
A. Ada empat (4) hal penting yg harus diperhatikan para pencari ilmu disaat belajar bersama Guru agar berhasil mendapatkan anugrah ilmu dari Allah SWT. 

1. Mata
Disaat sedang belajar hendaknya seorang murid fokus melihat Gurunya saat menjelaskan materi pelajaran yg Guru sampaikan. Tidak boleh seorang santri matanya menoleh ke kanan ke kiri kesana kemari, tidak fokus pada apa yang disampaikan gurunya. 

2. Telinga
Seorang santri harus menggunakan telinganya untuk fokus mendengarkan penjelasan yang disampaikan gurunya. Bahkan meskipun penjelasan itu seandainya sudah didengarnya lebih dari 70X, ia harus tetap fokus mendengarkan seperti seakan-akan baru pertama kali mendengarkan penjelasan tersebut.

3. Mulut/ lisan
Seorang santri haruslah berani bertanya pada materi pelajaran yang ia tidak memahaminya agar ia bisa paham dengan materi tersebut. Santri tidak boleh terdiam saja dengan sesuatu yang ia tidak pahami. 

4. Tangan
Seorang santri harus menggunakan tangannya untuk mencatat hal-hal penting dari apa yang disampaikan atau dijelaska oleh Gurunya. 

5. Seorang pelajar/Santri jika ingin mendapatkan ilmu, maka ketika datang ke tempat belajar atau pengajian harus datang dengan rasa membutuhkan ilmu tersebut. Seseorang tidak akan mendapatkan ilmu jika ia datang ke majelis ilmu dengan perasaan bahwa ia sudah tidak butuh lagi dengan ilmu tersebut.

6. Dalam mencari ilmu, seseorang haruslah dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT. Dan orang yg mendapatkan ilmu harus menyertakan ilmunya dengan rasa takut dan khawatir kepada Allah SWT. Bukan seperti iblis, ia adalah makhluk yang mempunyai ilmu tinggi namun ilmunya tidak disertai rasa takut kepada Allah SWT sampai iblis tidak mau menuruti perintah Allah untuk sujud penghormatan kepada Nabi Adam sehingga ia terlaknat dan dijauhkan dari rahmat Allah SWT.




Share:

Bimbingan langsung metode cepat dalam menghafal Al-Quran oleh As-Syaikh Dr. Ammar Azmi Arrafati Al Jailani Al Hasani


Dalam rangkaian kegiatannya di Ponpes Abu Manshur, As-Syaikh Dr. Ammar Azmi Arrafati Al Jailani Al Hasani memberikan bimbingan langsung kepada para santri Tahfidzul Quran Ponpes Abu Manshur tentang metode cepat dalam menghafal Al-Quran.








Share:

Doa bersama untuk santri & bangsa Indonesia di Pondok Pesantren Abu Manshur bersama As-Syaikh Dr. Ammar Arrafati Al-Jailani Al-Hasani

Ahad, 23 Agustus 2020

Acara ini dihadiri oleh As-Syaikh Dr. Ammar Arrafati Al-Jailani Al-Hasani (Keturunan Syekh Abdul Qodir Jailani, Ulama Ahli Al-Quran yg sudah hafal Quran semenjak umur 11 tahun dan hanya dalam 3 bulan diwaktu kecilnya dapat menghafal kitab Riyadussholihin).


Beliau memberikan pesan kepada para Santri Ponpes Abu Manshur dan Orangtua Santri baru Ponpes Abu Manshur agar memahami tentang pentingnya mencari Ilmu. Menjadi santri haruslah rajin dan bersungguh-sungguh dalam belajar, orangtua juga harus siap berjuang dengan menginfakkan hartanya guna mendukung pendidikan agama untuk anak-anaknya. Karena kelak di akhirat, anak-anak yg memiliki pendidikan agama yang kuatlah yang nantinya akan mampu memberikan pertolongan kepada kedua orangtuanya. Sedangkan orangtua yang tidak memberikan pendidikan agama terhadap anak-anaknya, maka kelak di akhirat akan terjatuh ke dalam neraka saat melewati jembatan menuju Surga. 



Acara diawali dengan pembukaan oleh Ust. Harun Rosyid Al-Hafidz & Ust. Tajudin, S.Pd.I
Dilanjutkan dengan Pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran oleh Khoirul Anwar, santri Ponpes Abu Manshur yang sudah hafal 30 Juz Al-Quran dan insya Allah tahun ini berangkat Ke Universitas Al-Azhar Mesir.



Selanjutnya sambutan dari Ketua Yayasan Ponpes Abu Manshur (KH. Madkosim, MM). Dilanjut dengan Sambutan dan Doa bersama yg disampaikan dan dipimpin oleh Pengasuh Ponpes Abu Manshur.

Kemudian acara dilanjutkan dengan ceramah yang disampaikan oleh As-Syaikh Dr. Ammar Al-Jailani yang diterjemahkan oleh Pengasuh Ponpes Abu Manshur.


Alhamdulillah dari awal sampai akhir acara berjalan dengan baik dan lancar. Acara kemudian ditutup dengan Doa oleh Syekh Dr. Ammar Al-Jailani dengan suara yang merdu dan masuk dalam kalbu. Semoga Allah mengabulkan doa-doa yg dipanjatkan dalam acara tersebut, Aamiin.
Share: